Jumat, 01 April 2016

Manusia, Mikroba, dan Imunitas

Ciri kehidupan yang menonjol adalah adanya saling ketergantungan antar-organisme; jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada organisme yang dapat bertahan hidup tanpa bantuan dari bentuk kehidupan lain.


 Ekologi

Kelangsungan hidup populasi flora dan fauna tergantung pada aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah.  Dimana proses fermentasi dan pembusukan oleh mikroorganisme ini dapat membebaskan unsur - unsur kimia vital seperti nitrogen, karbon, kalium, dan fosfor, dari komponen organik  materi mati setempat.


Pola Ekologi

Hubungan timbal balik antar mahluk hidup  dapat di golongkan menurut empat pola umum. Padaa suatu sisi mungkin bersifat "independent" total antara dua jenis organisme berbeda yang hidup berdampingan. Selanjutnya ketiga pola lain berhubungan erat  dan saling ketergantungan antara dua jenis organisme (simbiosis).

Ketergantungan itu dapat berupa.
  1. Mutualisme atau mengandung arti bahwa kedua pihak mendapat manfat bersama.
  2. Komensalisme artinya hanya satu pihak yang mendapat atau diuntungkan. meskipun tidak merugikan pihak yang di gantunginya.
  3. Parasitisme artinya adannya satu pihak yang diuntungkan dan merugikan kepada pihak atau organisme lain yang di gantunginya.

Flora Normal Tubuh

Pada umumnya permukaan tubuh termasuk (usus, paru, dan kulit) selalu berkontak dengan dunia mikroba. karena hanya terdapat di permukaan, tidak banyak pengaruhnya; tetapi jika memasuki jaringan, akan berhadapan dengan mekanisme pertahanan tubuh atau biasa kita sebut dengan imunitas.
Organisme komensal yang yang hidup di kulit dan permukaan mukosa bersama - sama di sebut sebagai flora normal atau biasa kita sebut flora residen. Namun bila ada kesempatan sifat komensal yang dimiliki oleh mikroba tersebut dapat berubah menjadi parasit dan patogenik, yang cenderung kurang baik bagi tubuh, karena berpontensi dan memiliki potensi menjadi penyakit, terutama kalau kebetulan masuk ke peredaran darah atau jaringan. begitupun di dalam rongga mulut terdapat yang namnya flora normal, apabila flora normal di dalam mulut jumlahnya tidak setabil. Atau dikatakan lebih banyak dari jumlah semestinya flora normal yang ada di mulut biasanya akan menimbulkan penyakit dan mengganggu kesehatan gigi. Misalnya giginya menjadi berlubang, atau gusinya menjadi bengkak.

Kuman yang baru menempel pada kulit, umunya tidak bertahan lama, karena hilang terbilas air atau mati karena kalah bersaing dengan organisme flora normal yang ada di kulit. Inilah kenapa flora normal di sebut - sebut sebagai flora transien.

Mikroba versus Hospes

Faktor mikrobial penting dalam menimbulkan infeksi dan terjadinya penyakit infeksi.
Proses infeksi berasal dari tempat masuknya mikroba kedalam tubuh.
Karenya penting untuk kita mengetahui jalan - jalan masuk infeksi guna untuk pencegahan dan pengenadaliannya. berikut beberapa jalan yang menjadi sumber awal masuknya mikroba kedalam tubuh.
  • Jalan napas; biasanya dapat melalui hidung atau mulut.
  • Saluran cerna; biasanya masuk beserta makanan, minuman, susu, atau jari tangan.
  • Kulit dan mukosa.
  • Parenteral; ini masuknya mikroba keddalam jaringan yang lebih dalam atau kedalam sirkulasi darah. misalnya kibat tertusuk kulit atau cidera yang dalam.

Hospes versus Mikroba

Badan manusia melindungi diri dari berbagi cara pertahanan terhadap  bahaya dari luar.
Mekanisme pertahanan ini ada yang non-spesifik, artinya menghadapi sembarang substansi asing yang masuk keddalam tubuh, dan ada yang spesifik berupa respons terhadap mikroorganisme khusus.

Berikut beberapa pertahanan non-spesifik yang terdapat ditubuh sebagai media pertahanan dari bahaya luar atau mikroorganisme terutama yang bersifat patogen.
  • Kulit dan membran mukosa.
  • Barier darah.
  • Sistem fagosit mononuklear.
  • Sistem limfatik.
  • Respons radang.
Adapun faktor spesifik dari tubuh sebagi pertahanan terhadap infeksi, berupa mekanisme imunisasi. Baik itu imunitas alami yaitu kekebalan alami dari tubuh terhadap banyak mikroba yang dapat menimbulkan penyakit. Atau Imunitas yang didapat, artinya imunitas ini timbul akibat dibentuknya antibodi terhadap benda asing yang dikatakan "didapat." Kata "aktif" menunjukan bahwa hospes yang bersangkutan membuat antibodi sendiri sebagai respons atas masuknya antigen kedalam tubuh. imunisasi ini dapat berupa imunisasi aktif maupun imunisasi pasif.

Sampai disini pembahasan kita tentang hubungan tibal balik antara manusia, mikroba, dan peran  imunisasi. semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Bagi kalian yang masih penasaran dapat memberikan komentar. dengan senang hati kita akan menjawabnya.
atau apabila dirasa kurang cukup kalian dapat mebaca langsung suber materinya.

sampai ketemu di artikel selanjutanya.


sumber: Buku Mikrobiologi untuk keperawatan dari dr. Jan Tambayong.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, tidak membawa - bawa ras, agama, sara, serta bersifat membangun bagi sesama.
terimakasih

Bagaimana menurut kamu setelah membaca artikel ini?

Good nice trip

Terimakasih atas kunjungan anda, semoga bermanfaat.